Selasa, 06 Agustus 2013

KILAS BALIK : HAJAR ASWAD, BATU DARI SURGA.

KILAS BALIK : HAJAR ASWAD, BATU DARI SURGA.

Hajar Aswad adalah “batu hitam” yang terletak di sudut sebelah Tenggara Ka’bah, yaitu sudut darimana Tawaf dimulai. Hajar Aswad merupakan jenis batu ‘RUBY’ yang diturunkan Allah dari surga melalui malaikat Jibril.

Hajar Aswad terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan diikat dengan lingkaran perak. Batu hitam itu sudah licin karena terus menerus di kecup, dicium dan diusap-usap oleh jutaan bahkan milyaran manusia sejak Nabi Adam, yaitu jamaah yang datang ke Baitullah, baik untuk haji maupun untuk tujuan Umrah. Harap dicatat bahwa panggilan Haji telah berlangsung sejak lama yaitu sejak Nabi Adam AS. Bahkan masyarakat Jahilliah yang musyrik dan menyembah berhala pun masih secara setia melayani jemaah haji yang datang tiap tahun dari berbagai belahan dunia.

Nenek moyang Rasulullah, termasuk kakeknya Abdul Muthalib adalah para ahli waris dan pengurus Ka’bah. Atau secara spesifik adalah penanggung jawab air zamzam yang selalu menjadi primadona dan incaran para jemaah haji dan para penziarah. Hadist Sahih riwayat Tarmizi dan Abdullah bin Amir bin Ash mengatakan bahwa Rasul SAW bersabda :

Satu riwayat Sahih lainnya menyatakan:
“ Rukun (HajarAswad) dan makam (Batu/Makam Ibrahim) berasal dari batu-batu ruby surga yang kalau tidak karena sentuhan dosa-dosa manusia akan dapat menyinari antara timur dan barat. Setiap orang sakit yang memegangnya akan sembuh dari sakitnya”

Hadist Sahih riwayat Imam Bathaqie dan Ibnu ‘Abas RA, bahwa Rasul SAW bersabda:
“Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari kiamat. Ia dapat melihat dan dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap orang yang pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar”.

Hadis Siti Aisyah RA mengatakan bahwa Rasul SAW bersabda:
“Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum diangkat (dari bumi). Ia berasal dari surga dan setiap sesuatu yang keluar dari surga akan kembali ke surga sebelum kiamat”.

Berdasarkan bunyi Hadist itulah antara lain maka setiap jamaah haji baik yang mengerti maupun tidak mengerti akan senantiasa menjadikan Hajar Aswad sebagai ‘target’ berburu …. saya harus menciumnya. Mencium Hajar Aswad!!!.
Tapi apa bisa? Dua juta jemaah, datang dimusim haji secara bersamaan dan antri untuk keperluan dan target yang sama. Begitu padatnya, maka anda harus rela dan ikhlas untuk hanya bisa memberii ‘kecupan’ jarak jauh sembari melafaskan basmalah dan takbir: Bismillah Wallahu Akbar.

Hadis tersebut mengatakan bahwa disunatkan membaca do’a ketika hendak istilam (mengusap) atau melambainya pada permulaan thawaf atau pada setiap putaran, sebagai mana, diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. Artinya:
“Bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Ka’bah lalu diusapnya Hajar Aswad sambil membaca Bismillah Wallahu Akbar”.

Lanjutannya dikisahkan bahwa batu hitam tersebut pernah terkubur pasir selama beberapa waktu.

Sabtu, 23 Maret 2013

Biskal



Biskal



ya Allah

kepadaMu

ku tumpahkan sejuta asa

ku teteskan berjuta air mata

semua

karena rasa yang tak ku tau mengapa

di saat indah dunia menyapa hati yang terluka

segalanya begitu indah terasa

 

tentram

nyaman

damai kalbu terasa

tapi indah dunia

adalah pintu menuju murkaMu

ya Allah

apa yang harus ku lakukan

apakah harus ku tertawa

bersama bertambahnya butir butir dosa

atau harus ku murung

tapi ridhoMu senantiasa bernaung

ya Allah

salahkah jika aku merasakannya

murkakah Engkau jika ku memujanya

ya Allah

ku tak tau akan hatiku

ku tak mengerti akan diri ini

ku tak mengerti akan dzatMu

apakah yang harus aku lakukan

kemanakah ku langkahkan kaki kaki pendosa ini

ya Allah

kemanakah kan ku labuhkan

hati yang terasa begitu letih

karena dunia yang penuh dengan liku dan cobaan

sekian lama aku bertahan

dalam dunia yang tak ku mengerti

dalam dunia yang tak ku kenal

dalam dunia yang tak ku pahami

sekian lama ku langkahkan kaki

tertatih menyusuri hidup

tanpa arah yang pasti

tanpa tujuan yang ku cari

 

berbagai alang rintang

menghadang langkahku

sesekali ku coba melawan

tapi tak bisa ku yerus bertahan

ketakutan

kekhawatiran

penyesalan

menyatu di hati

membatu

mengeras

menyesakkan dada

mungkinkah semuanya musnah

hingga di hatiku hanya tinggal satu rasa

cintaku yang teramat sangat kepadaMu ya Rabb

mungkinkah segala noda

melebur bagai butir butir debu

tertiup belai anginMu

yang begitu menyejukkan kalbu

ku tau

terlalu banyak pintaku

terlalu banyak ingin dan keluhku

tapi dari hatiku yang terdalam

hanya satu inginku


AmpunanMU …………….